Senin, 10 Desember 2012

PKM

Diposting oleh Unknown di 15.34

PENGGUNAAN SOFTWARE PESONA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH


Lies. H, Mulia. R, Susan. F
Program S-1 Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
Palangka Raya
Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H. Timang




ABSTRAK


Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), teknologi informasi dan komunikasi menjadi media yang relevan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempermudah proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Materi pelajaran tersebut dapat lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa jika disajikan melalui teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu perkembangan TI yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah software pesona matematika, software ini digunakan untuk menghitung assosiatif perkalian-perkalian, skala rumah, sudut, dan mengukur PI.
Berdasarkan hal diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah



PENDAHULUAN


Latar Belakang


Pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan pola pikir logis, sistematis, dan penyelesaian masalah (problem solving). Melalui pembelajaran matematika, siswa diharapkan mampu menyelesaikan berbagai masalah menggunakan pola berpikir yang benar. Pola pikir sistematis dan logis penting karena menjadi prasyarat ketika siswa-siswi melanjutkan studi ke perguruan tinggi, serta dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat pentingnya manfaat pembelajaran matematika, maka perlu disampaikan dengan cara yang mudah dipahami, menyenangkan, serta dapat diakses oleh siswa-siswi saat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran matematika yang efektif memerlukan suatu media yang mendukung penyerapan informasi sebanyak-banyaknya. Seperti yang dikemukakan oleh Heinich: media yang sesuai dan dirancang khusus akan dapat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap efektifitas pembelajaran.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), teknologi informasi dan komunikasi menjadi media yang relevan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut. Dalam pembelajaran matematika, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempermudah proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Materi pelajaran tersebut dapat lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa jika disajikan melalui teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu perkembangan TI yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah software pesona matematika, software ini digunakan untuk menghitung assosiatif perkalian-perkalian, skala rumah, sudut, dan mengukur PI.
Materi-materi tersebut adalah materi yang lumayan sulit bahkan bagi sebagian siswa materi itu membosankan dan membingungkan terutama pada pemecahan masalahnya, sehingga dengan adanya Software ini diharapkan agar siswa lebih tertarik dan mau belajar sehingga pada akhirnya mereka bisa menyelesaikan atau memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan matematika terutama pada materi-materi tersebut.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis merasa tertarik untuk membuat makalah dengan judul: “Penggunaan Software Pesona dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah?”

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.

Kegunaan

Kegunaan  yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1.      Sebagai bahan referensi bagi sekolah dan guru agar nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran matematika.
2.      Sebagai bahan informasi bagi siswa agar lebih tertarik untuk mempelajari matematika.
3.      Sebagai masukan atau bahan acuan bagi mahasiswa yang ingin menulis makalah sejenis atau lebih luas sifatnya

TINJAUAN PUSTAKA


Software Pesona

Penggunaan IT atau biasa dikenal dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam berbagai bidang terutama di sekolah bukan merupakan suatu hal baru, bahkan kemajuan suatu sekolah baik dari segi kurikulum maupun fasilitas TIK sering dikaitkan dengan kemajuan pendidikan pada sekolah tersebut.
Perkembangan Komputer (hardware) juga selalu dibarengi oleh perkembangan perangkat lunak (software), misalnya sebuah software PesonaEdu atau di dunia Internasional dikenal dengan AmazingEdu software. Manfaat dari penggunaan teknologi ini adalah memberi kesempatan kepada anak untuk berkolaborasi dalam menjalankan satu program atau berkompetisi antara satu dan yang lain.
Software PesonaEdu merupakan kurikulum software, artinya software yang dikembangkan berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku di Indonesia. Software PesonaEdu, menampilkan konsep-konsep Matematika dan Sains yang biasanya sulit dimengerti oleh siswa, dengan tampilan animasi dan simulasi interaktif yang indah dan sangat menarik, sehingga membantu siswa menemukan kegembiraan dalam belajar.
Software PesonaEdu ini diharapkan akan membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar  matematika dan fisika ( untuk sementara yang ready adalah software pesona fisika dan pesona matematika ) karena  Software PesonaEdu kaya dengan animasi yang menarik, simulasi yang interaktif, serta mudah digunakan.
Dengan software PesonaEdu ini jelas tugas guru terbantu , misal guru tidak perlu lagi bersusah payah menulis atau menggambar untuk menyajikan materi pelajaran. Cukup dengan main klik mouse saja materi yang penuh animasi dengan berbagai warna akan tertayangkan dilayar melalui proyektor.
Namun demikian yang perlu diingat adalah software PesonaEdu ini bukanlah satu-satunya bahan ajar, melainkan salah satu bahan ajar. Artinya kreativitas guru sangat diperlukan agar software PesonaEdu ini bisa efektif dan maksimal hasilnya. Kreativitas guru yang dimaksud antara lain, menciptakan suasana interaktif dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran tetap diprioritaskan.
Pada matematika software ini dapat digunakan untuk:

·         Menghitung assosiatif perkalian


                    

     
·         Mengukur PI

                   

          


·         Menghitung skala rumah

    


·         Menghitung sudut

      

Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar pandai berhitung tetapi juga menyelesaikan masalah secara logika berpikir dan analisis. Dalam belajar matematika anak-anak harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapannya, menggunakan cara yang menyenangkan  sesuai prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 2-3).
Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika harus dimulai dari yang sederhana ke kompleks. Menurut Karso (1993:124) matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Skemp (1971:36) menyatakan bahwa dalam belajar matematika meskipun kita telah membuat semua konsep itu menjadi baru dalam pikiran kita sendiri, kita hanya bisa melakukan semua ini dengan menggunakan konsep yang kita capai sebelumnya.
Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Dengan demikian dalam mempelajari matematika, konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Hal ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar mengajar atau pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang lebih kompleks. Seseorang tidak mungkin mempelajari konsep lebih tinggi sebelum ia menguasai atau memahami konsep yang lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan pembelajaran berkembang dari yang mudah ke yang sukar, sehingga dalam memberikan contoh guru juga harus memperhatikan tentang tingkat kesukaran dari materi yang disampaikan, dengan demikian dalam pembelajaran matematika contoh-contoh yang diberikan harus bervariasi dan tidak cukup hanya satu contoh.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika yaitu:
·         Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
·         Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.
·         Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal lanjut di Sekolah yang lebih tinggi.
·         Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk membelajarkan matematika pada siswa yaitu:
·         Beri inspirasi
Beberapa siswa tidak menyukai matematika karena tidak tahu intinya. Tidak seperti membaca atau menggambar, simbol matematika dan bilangan seperti tidak punya arti. Tunjukkan betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari atau di dunia nyata.
·         Beri contoh nyata
Ajak siswa dalam matematika nyata lepas dari sekolah. Temukan sesuatu yang menarik bagi siswa dan hubungkan dengan matematika.
·         Tahap demi tahap
Sukses dalam matematika, seperti juga dalam hidup adalah membagi proyek besar dalam proyek-proyek kecil yang lebih mudah. Tunjukkan keuntungan mengerjakan satu soal dengan membaginya dalam tahap-tahap kecil yang membuat jauh lebih mudah.
·         Dorongan kreativitas
Siswa mungkin merasa “stuck” dalam suatu topik karena mereka hanya melihat dari satu sisi. Mungkin mereka butuh melihat dari sisi lain yang berbeda. Tunjukkan keindahan sudut pandang yang berbeda. Bantu mereka melihat situasi dari perspektif orang lain. Beri mereka kebiasaan untuk eksploring berbagai cara untuk memecahkan masalah.
·         Berpikir positif
Haruskah pernyataan negatif seperti, “matematika itu susah” (bahkan jika anda merasa itu susah). Jelaskan bahwa semua orang punya kemampuan untuk mengerjakan matematika dan memecahkan soal-soal matematika tidak berbeda dengan memecahkan masalah-masalah lain . Di atas semua itu, berikan kepercayaan diri kepada anak. Ajarkan bahwa selalu ada solusi untuk semua problem. Kita akan berlaku lebih baik kalau kita menyukai yang kita kerjakan, dan membuat siswa tertarik pada matematika.
·         Memberikan asessmen, reward dan refleksi dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
Peserta didik merupakan manusia biasa yang dalam tahap perkembangannya memerlukan sebuah pengakuan diri, penguatan dan penghargaan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan adanya tindakan guru yang memberikan asessmen dan reward, maka mereka merasa senang dan berusaha untuk memperhatikan apa yang diberikan guru kepada mereka. Dari proses tersebut mereka akan merespon dan melakukan inisiatif untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif.

Keterampilan Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya (Hudojo, 1988). Leeuw  mengatakan bahwa belajar pemecahan masalah pada hakikatnya belajar berfikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason) yaitu berpikir atau bernalar mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai (Arniaty: 2010).
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah.
Suatu soal atau pertanyaan dikatakan  masalah apabila memuat situasi yang membuat siswa tertantang untuk menyelesaikannya, akan tetapi siswa mengalami kesulitan ketika menyelesaikannya karena tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (Routine procedure) yang sudah diketahui oleh   siswa, maka untuk menyelesaikannya diperlukan analisis dan waktu yang  relatif lebih lama dari proses pemecahan  soal rutin  biasa (Fajar, 2004:12). Jika suatu masalah diberikan kepada seorang siswa dan siswa tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan suatu masalah.
Menurut Asmi (2010) untuk  memilih soal yang merupakan masalah, perlu dilakukan perbedaan antara:
·         Soal rutin
Soal rutin adalah soal latihan biasa yang dapat diselesaikan dengan prosedur yang dipelajari di kelas. Soal rutin biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau mirip dengan hal yang baru dipelajari Soal jenis ini banyak terdapat dalam buku ajar dan dimaksudkan hanya untuk melatih siswa menggunakan prosedur yang sedang dipelajari di kelas.
·         Soal tidak rutin
Soal tidak rutin, untuk sampai pada prosedur yang benar diperlukan analisis dan proses berfikir yang lebih mendalam. Dengan kata lain, soal nonrutin ini menyajikan situasi baru yang belum pernah dijumpai oleh siswa sebelumnya. Dalam situasi baru itu, ada tujuan yang jelas yang ingin dicapai, tetapi cara mencapainya tidak segera muncul dalam benak siswa.
Dalam menyelesaikan masalah, ada empat langkah yang harus dilakukan, yaitu (Fajar,2004:13-16) :
·         Memahami masalahnya, Mengidentifikasi unsur–unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.
·         Merencanakan cara penyelesaian, merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematikanya.
·         Melaksanakan rencana, menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar matematika.
·         Menafsirkan hasilnya  , Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil permasalahan menggunakan matematika secara bermakna.
Untuk membantu siswanya menyelesaikan  suatu masalah, biasanya guru-guru menggunakan beberapa cara agar siswa dapat lebih mudah mengerti  bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapainya, hal itu disebut strategi pemecahan masalah.
Beberapa contoh strategi pemecahan masalah, antara lain:
·         Strategi act in out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang tercakup dalam soal yang dihadapai dalam pelaksanaannya, strategi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda  kongkrit ( dapat diganti dengan gambar), yang dapat membantu atau mempermudah siswa dalam menemukan hubungan antar komponen-komponen yang tercakup dalam suatu masalah.
·         Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalah dengan mencoba-coba (trial and error). Proses mencoba-coba  ini tidak akan selalu berhasil. Adakalanya gagal. Karenanya, proses mencoba-coba dengan menggunakan suatu analisis  yang tajamlah yang sangat dibutuhkan pada penggunaan strategi ini.
·         Membuat diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah, memahami masalahnya dan mempermudah  mendapatkan gambaran umum penyelesaiannya, sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan jelas tidak hanya dibayangkan didalam otak saja. Misalnya dengan menggunakan gambar atau diagram, tetapi gambar atau diagram tersebut tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail.
·         Menemukan  pola
Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu pola atau keteraturan-keteraturan dari sejumlah data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atau bilangan, yang digunakan untuk mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.
·         Mencoba pada soal yang lebih sederhana
Strategi ini berkaitan dengan memberikan contoh-contoh khusus yang lebih mudah dan lebih sederhana, sehingga gambaran umum penyelesaian masalahnya akan lebih mudah dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan.
·         Membuat tabel
Strategi ini digunakan  untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran kita,dalam mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap, sehingga segala sesuatunya tidak hanya dibayangkan oleh otak yang kemampuannya  sangat terbatas.
·         Memecah tujuan
Strategi ini berkaitan dengan pemecahan tujuan umum yang  hendak kita capai  menjadi satu atau beberapa tujuan. Bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang  sesuangguhnya.
·         Memperhitungkan setiap kemungkinan
Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran ataupun penarikan kesimpulan yang  sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
·         Berpikir logis
·         Bergerak dari belakang/ strategi kerja mundur
Dengan strategi ini kita mulai menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita memulai proses pemecahan masalahnya dari  yang diinginkan atau yang  ditanyakan lalu menyelesaikannya dengan yang  diketahui.
·         Mengabaikan hal yang tidak mungkin
Dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang sudah jelas-jelas tidak mungkin agar dicoret/diabaikan sehingga perhatian dapat tercurahkan sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa dan mungkin saja.
·         Menentukan informasi yang  terdapat dalam masalah
Dalam strategi ini kita mulai  dengan menentukan  apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan.


Penggunaan Software Pesona dalam Pembelajaran Matematika untukMeningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Seperti yang dikutip dari Fatimah (2009:2-3) Pembelajaran matematika merupakan pembentukan logika berpikir bukan hanya sekedar pandai berhitung tetapi juga menyelesaikan masalah secara berpikir logika dan analisis. Dalam belajar matematika siswa harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapannya. Begitu pula dengan pembelajarannya harus menggunakan cara yang menyenangkan  sesuai prinsip pembelajaran matematika yang dapat diterima siswa.
Salah satu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa adalah dengan menggunakan TI, seperti software pesona. Software pesona adalah software yang diperuntukkan untuk membantu siswa dalam belajar matematika dan fisika. Software ini merupakan software yang dibuat berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku di Indonesia. Software PesonaEdu ini diharapkan akan membuat anak menjadi tertarik untuk belajar  matematika dan fisika karena  Software PesonaEdu kaya dengan animasi yang menarik, simulasi yang interaktif, serta mudah digunakan.
Contohnya dalam penghitungan perkalian untuk anak SD, software ini menyajikan gambar yang atraktif yang dapat memudahkan siswa SD untuk memahami konsep perkalian. Para guru pun tidak perlu repot-repot menulis ataupun menggambar lagi. Cukup menggunakan software ini dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dalam penghitungan sudut untuk siswa SMP, Software ini sudah menyediakan aplikasi busur derajat seperti yang diperlihatkan pada gambar sebelumnya. Siswa dapat lebih mudah dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan penghitungan besar sudut jam.
Dengan demikian siswa akan merasa tertarik dan tidak jenuh, sehingga akan meningkatkan minat belajar mereka. Hal ini tentu berperan penting dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Siswa yang merasa tertarik tentunya akan bersemangat mengikuti pembelajaran dikelas.
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah.




KESIMPULAN


Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, terbukti dengan salah satu software yaitu software pesona yang dapat mempermudah siswa dalam memecahkan beberapa masalah matematika yaitu menghitung sudut, skala rumah, assosiatif perkalian dan mengukur PI dengan lebih mudah dan menarik.

0 komentar on "PKM"

Posting Komentar

Senin, 10 Desember 2012

PKM

Diposting oleh Unknown di 15.34

PENGGUNAAN SOFTWARE PESONA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH


Lies. H, Mulia. R, Susan. F
Program S-1 Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Palangka Raya
Palangka Raya
Kampus Unpar Tunjung Nyaho Jl. H. Timang




ABSTRAK


Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), teknologi informasi dan komunikasi menjadi media yang relevan untuk memenuhi kebutuhan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran matematika, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempermudah proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Materi pelajaran tersebut dapat lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa jika disajikan melalui teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu perkembangan TI yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah software pesona matematika, software ini digunakan untuk menghitung assosiatif perkalian-perkalian, skala rumah, sudut, dan mengukur PI.
Berdasarkan hal diatas maka tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah



PENDAHULUAN


Latar Belakang


Pembelajaran matematika bertujuan untuk melatih siswa dalam mengembangkan pola pikir logis, sistematis, dan penyelesaian masalah (problem solving). Melalui pembelajaran matematika, siswa diharapkan mampu menyelesaikan berbagai masalah menggunakan pola berpikir yang benar. Pola pikir sistematis dan logis penting karena menjadi prasyarat ketika siswa-siswi melanjutkan studi ke perguruan tinggi, serta dalam penyelesaian masalah sehari-hari. Mengingat pentingnya manfaat pembelajaran matematika, maka perlu disampaikan dengan cara yang mudah dipahami, menyenangkan, serta dapat diakses oleh siswa-siswi saat belajar secara mandiri. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran matematika yang efektif memerlukan suatu media yang mendukung penyerapan informasi sebanyak-banyaknya. Seperti yang dikemukakan oleh Heinich: media yang sesuai dan dirancang khusus akan dapat memberikan dukungan yang sangat besar terhadap efektifitas pembelajaran.
Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), teknologi informasi dan komunikasi menjadi media yang relevan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut. Dalam pembelajaran matematika, teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk memperjelas dan mempermudah proses pembelajaran secara efektif dan efisien. Materi pelajaran tersebut dapat lebih mudah diterima dan dikuasai oleh siswa jika disajikan melalui teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu perkembangan TI yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika adalah software pesona matematika, software ini digunakan untuk menghitung assosiatif perkalian-perkalian, skala rumah, sudut, dan mengukur PI.
Materi-materi tersebut adalah materi yang lumayan sulit bahkan bagi sebagian siswa materi itu membosankan dan membingungkan terutama pada pemecahan masalahnya, sehingga dengan adanya Software ini diharapkan agar siswa lebih tertarik dan mau belajar sehingga pada akhirnya mereka bisa menyelesaikan atau memecahkan masalah-masalah yang berhubungan dengan matematika terutama pada materi-materi tersebut.
Berdasarkan permasalahan diatas penulis merasa tertarik untuk membuat makalah dengan judul: “Penggunaan Software Pesona dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan keterampilan pemecahan masalah”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: “Apakah penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah?”

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui penggunaan software pesona dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan keterampilan pemecahan masalah.

Kegunaan

Kegunaan  yang diharapkan dari makalah ini adalah:
1.      Sebagai bahan referensi bagi sekolah dan guru agar nantinya dapat diterapkan dalam proses pembelajaran matematika.
2.      Sebagai bahan informasi bagi siswa agar lebih tertarik untuk mempelajari matematika.
3.      Sebagai masukan atau bahan acuan bagi mahasiswa yang ingin menulis makalah sejenis atau lebih luas sifatnya

TINJAUAN PUSTAKA


Software Pesona

Penggunaan IT atau biasa dikenal dengan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dalam berbagai bidang terutama di sekolah bukan merupakan suatu hal baru, bahkan kemajuan suatu sekolah baik dari segi kurikulum maupun fasilitas TIK sering dikaitkan dengan kemajuan pendidikan pada sekolah tersebut.
Perkembangan Komputer (hardware) juga selalu dibarengi oleh perkembangan perangkat lunak (software), misalnya sebuah software PesonaEdu atau di dunia Internasional dikenal dengan AmazingEdu software. Manfaat dari penggunaan teknologi ini adalah memberi kesempatan kepada anak untuk berkolaborasi dalam menjalankan satu program atau berkompetisi antara satu dan yang lain.
Software PesonaEdu merupakan kurikulum software, artinya software yang dikembangkan berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku di Indonesia. Software PesonaEdu, menampilkan konsep-konsep Matematika dan Sains yang biasanya sulit dimengerti oleh siswa, dengan tampilan animasi dan simulasi interaktif yang indah dan sangat menarik, sehingga membantu siswa menemukan kegembiraan dalam belajar.
Software PesonaEdu ini diharapkan akan membuat siswa menjadi tertarik untuk belajar  matematika dan fisika ( untuk sementara yang ready adalah software pesona fisika dan pesona matematika ) karena  Software PesonaEdu kaya dengan animasi yang menarik, simulasi yang interaktif, serta mudah digunakan.
Dengan software PesonaEdu ini jelas tugas guru terbantu , misal guru tidak perlu lagi bersusah payah menulis atau menggambar untuk menyajikan materi pelajaran. Cukup dengan main klik mouse saja materi yang penuh animasi dengan berbagai warna akan tertayangkan dilayar melalui proyektor.
Namun demikian yang perlu diingat adalah software PesonaEdu ini bukanlah satu-satunya bahan ajar, melainkan salah satu bahan ajar. Artinya kreativitas guru sangat diperlukan agar software PesonaEdu ini bisa efektif dan maksimal hasilnya. Kreativitas guru yang dimaksud antara lain, menciptakan suasana interaktif dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran tetap diprioritaskan.
Pada matematika software ini dapat digunakan untuk:

·         Menghitung assosiatif perkalian


                    

     
·         Mengukur PI

                   

          


·         Menghitung skala rumah

    


·         Menghitung sudut

      

Pembelajaran Matematika

Pembelajaran matematika adalah membentuk logika berpikir bukan sekedar pandai berhitung tetapi juga menyelesaikan masalah secara logika berpikir dan analisis. Dalam belajar matematika anak-anak harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapannya, menggunakan cara yang menyenangkan  sesuai prinsip pembelajaran matematika (Fatimah, 2009: 2-3).
Dalam pelaksanaan pembelajaran matematika harus dimulai dari yang sederhana ke kompleks. Menurut Karso (1993:124) matematika mempelajari tentang pola keteraturan, tentang struktur yang terorganisasikan. Konsep-konsep matematika tersusun secara hirarkis, terstruktur, logis, dan sistematis mulai dari konsep yang paling sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Skemp (1971:36) menyatakan bahwa dalam belajar matematika meskipun kita telah membuat semua konsep itu menjadi baru dalam pikiran kita sendiri, kita hanya bisa melakukan semua ini dengan menggunakan konsep yang kita capai sebelumnya.
Dalam matematika terdapat topik atau konsep prasyarat sebagai dasar untuk memahami topik atau konsep selanjutnya. Dengan demikian dalam mempelajari matematika, konsep sebelumnya harus benar-benar dikuasai agar dapat memahami konsep-konsep selanjutnya. Hal ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar mengajar atau pembelajaran matematika. Oleh karena itu dalam pembelajaran matematika tidak dapat dilakukan secara melompat-lompat tetapi harus tahap demi tahap, dimulai dengan pemahaman ide dan konsep yang sederhana sampai kejenjang yang lebih kompleks. Seseorang tidak mungkin mempelajari konsep lebih tinggi sebelum ia menguasai atau memahami konsep yang lebih rendah. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan pembelajaran berkembang dari yang mudah ke yang sukar, sehingga dalam memberikan contoh guru juga harus memperhatikan tentang tingkat kesukaran dari materi yang disampaikan, dengan demikian dalam pembelajaran matematika contoh-contoh yang diberikan harus bervariasi dan tidak cukup hanya satu contoh.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran matematika yaitu:
·         Menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan bilangan) sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari.
·         Menumbuhkan kemampuan siswa, yang dapat dialihgunakan melalui kegiatan matematika.
·         Mengembangkan pengetahuan dasar matematika sebagai bekal lanjut di Sekolah yang lebih tinggi.
·         Membentuk sikap logis, kritis, cermat, kreatif dan disiplin.
Dalam mengembangkan kreativitas dan kompetensi siswa, maka guru hendaknya dapat menyajikan pembelajaran yang efektif dan efisien, sesuai dengan kurikulum dan pola pikir siswa. Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda-beda, serta tidak semua siswa menyenangi mata pelajaran matematika.
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan untuk membelajarkan matematika pada siswa yaitu:
·         Beri inspirasi
Beberapa siswa tidak menyukai matematika karena tidak tahu intinya. Tidak seperti membaca atau menggambar, simbol matematika dan bilangan seperti tidak punya arti. Tunjukkan betapa pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari atau di dunia nyata.
·         Beri contoh nyata
Ajak siswa dalam matematika nyata lepas dari sekolah. Temukan sesuatu yang menarik bagi siswa dan hubungkan dengan matematika.
·         Tahap demi tahap
Sukses dalam matematika, seperti juga dalam hidup adalah membagi proyek besar dalam proyek-proyek kecil yang lebih mudah. Tunjukkan keuntungan mengerjakan satu soal dengan membaginya dalam tahap-tahap kecil yang membuat jauh lebih mudah.
·         Dorongan kreativitas
Siswa mungkin merasa “stuck” dalam suatu topik karena mereka hanya melihat dari satu sisi. Mungkin mereka butuh melihat dari sisi lain yang berbeda. Tunjukkan keindahan sudut pandang yang berbeda. Bantu mereka melihat situasi dari perspektif orang lain. Beri mereka kebiasaan untuk eksploring berbagai cara untuk memecahkan masalah.
·         Berpikir positif
Haruskah pernyataan negatif seperti, “matematika itu susah” (bahkan jika anda merasa itu susah). Jelaskan bahwa semua orang punya kemampuan untuk mengerjakan matematika dan memecahkan soal-soal matematika tidak berbeda dengan memecahkan masalah-masalah lain . Di atas semua itu, berikan kepercayaan diri kepada anak. Ajarkan bahwa selalu ada solusi untuk semua problem. Kita akan berlaku lebih baik kalau kita menyukai yang kita kerjakan, dan membuat siswa tertarik pada matematika.
·         Memberikan asessmen, reward dan refleksi dari proses pembelajaran yang sudah dilakukan.
Peserta didik merupakan manusia biasa yang dalam tahap perkembangannya memerlukan sebuah pengakuan diri, penguatan dan penghargaan terhadap apa yang mereka lakukan. Dengan adanya tindakan guru yang memberikan asessmen dan reward, maka mereka merasa senang dan berusaha untuk memperhatikan apa yang diberikan guru kepada mereka. Dari proses tersebut mereka akan merespon dan melakukan inisiatif untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif.

Keterampilan Pemecahan Masalah Matematika

Pemecahan masalah pada dasarnya adalah proses yang ditempuh oleh seseorang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya sampai masalah itu tidak lagi menjadi masalah baginya (Hudojo, 1988). Leeuw  mengatakan bahwa belajar pemecahan masalah pada hakikatnya belajar berfikir (learning to think) atau belajar bernalar (learning to reason) yaitu berpikir atau bernalar mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya untuk memecahkan masalah-masalah baru yang belum pernah dijumpai (Arniaty: 2010).
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah.
Suatu soal atau pertanyaan dikatakan  masalah apabila memuat situasi yang membuat siswa tertantang untuk menyelesaikannya, akan tetapi siswa mengalami kesulitan ketika menyelesaikannya karena tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur rutin (Routine procedure) yang sudah diketahui oleh   siswa, maka untuk menyelesaikannya diperlukan analisis dan waktu yang  relatif lebih lama dari proses pemecahan  soal rutin  biasa (Fajar, 2004:12). Jika suatu masalah diberikan kepada seorang siswa dan siswa tersebut langsung mengetahui cara menyelesaikannya dengan benar, maka soal tersebut tidak dapat dikatakan suatu masalah.
Menurut Asmi (2010) untuk  memilih soal yang merupakan masalah, perlu dilakukan perbedaan antara:
·         Soal rutin
Soal rutin adalah soal latihan biasa yang dapat diselesaikan dengan prosedur yang dipelajari di kelas. Soal rutin biasanya mencakup aplikasi suatu prosedur matematika yang sama atau mirip dengan hal yang baru dipelajari Soal jenis ini banyak terdapat dalam buku ajar dan dimaksudkan hanya untuk melatih siswa menggunakan prosedur yang sedang dipelajari di kelas.
·         Soal tidak rutin
Soal tidak rutin, untuk sampai pada prosedur yang benar diperlukan analisis dan proses berfikir yang lebih mendalam. Dengan kata lain, soal nonrutin ini menyajikan situasi baru yang belum pernah dijumpai oleh siswa sebelumnya. Dalam situasi baru itu, ada tujuan yang jelas yang ingin dicapai, tetapi cara mencapainya tidak segera muncul dalam benak siswa.
Dalam menyelesaikan masalah, ada empat langkah yang harus dilakukan, yaitu (Fajar,2004:13-16) :
·         Memahami masalahnya, Mengidentifikasi unsur–unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.
·         Merencanakan cara penyelesaian, merumuskan masalah matematika atau menyusun model matematikanya.
·         Melaksanakan rencana, menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah baru) dalam atau luar matematika.
·         Menafsirkan hasilnya  , Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil permasalahan menggunakan matematika secara bermakna.
Untuk membantu siswanya menyelesaikan  suatu masalah, biasanya guru-guru menggunakan beberapa cara agar siswa dapat lebih mudah mengerti  bagaimana menyelesaikan masalah yang dihadapainya, hal itu disebut strategi pemecahan masalah.
Beberapa contoh strategi pemecahan masalah, antara lain:
·         Strategi act in out
Strategi ini dapat membantu siswa dalam proses visualisasi masalah yang tercakup dalam soal yang dihadapai dalam pelaksanaannya, strategi ini dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan fisik atau dengan menggerakkan benda-benda  kongkrit ( dapat diganti dengan gambar), yang dapat membantu atau mempermudah siswa dalam menemukan hubungan antar komponen-komponen yang tercakup dalam suatu masalah.
·         Mencoba-coba
Strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum pemecahan masalah dengan mencoba-coba (trial and error). Proses mencoba-coba  ini tidak akan selalu berhasil. Adakalanya gagal. Karenanya, proses mencoba-coba dengan menggunakan suatu analisis  yang tajamlah yang sangat dibutuhkan pada penggunaan strategi ini.
·         Membuat diagram
Strategi ini dapat membantu siswa untuk mengungkapkan informasi yang terkandung dalam masalah, memahami masalahnya dan mempermudah  mendapatkan gambaran umum penyelesaiannya, sehingga hubungan antar komponen dalam masalah tersebut dapat terlihat dengan jelas tidak hanya dibayangkan didalam otak saja. Misalnya dengan menggunakan gambar atau diagram, tetapi gambar atau diagram tersebut tidak perlu sempurna, terlalu bagus atau terlalu detail.
·         Menemukan  pola
Kegiatan matematika yang berkaitan dengan proses menemukan suatu pola atau keteraturan-keteraturan dari sejumlah data yang diberikan, dapat mulai dilakukan melalui sekumpulan gambar atau bilangan, yang digunakan untuk mengobservasi sifat-sifat yang dimiliki bersama oleh kumpulan gambar atau bilangan yang tersedia.
·         Mencoba pada soal yang lebih sederhana
Strategi ini berkaitan dengan memberikan contoh-contoh khusus yang lebih mudah dan lebih sederhana, sehingga gambaran umum penyelesaian masalahnya akan lebih mudah dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan.
·         Membuat tabel
Strategi ini digunakan  untuk membantu menganalisis permasalahan atau jalan pikiran kita,dalam mengungkapkan suatu pola tertentu serta dalam mengidentifikasi informasi yang tidak lengkap, sehingga segala sesuatunya tidak hanya dibayangkan oleh otak yang kemampuannya  sangat terbatas.
·         Memecah tujuan
Strategi ini berkaitan dengan pemecahan tujuan umum yang  hendak kita capai  menjadi satu atau beberapa tujuan. Bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang  sesuangguhnya.
·         Memperhitungkan setiap kemungkinan
Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran ataupun penarikan kesimpulan yang  sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
·         Berpikir logis
·         Bergerak dari belakang/ strategi kerja mundur
Dengan strategi ini kita mulai menganalisis bagaimana cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita memulai proses pemecahan masalahnya dari  yang diinginkan atau yang  ditanyakan lalu menyelesaikannya dengan yang  diketahui.
·         Mengabaikan hal yang tidak mungkin
Dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang sudah jelas-jelas tidak mungkin agar dicoret/diabaikan sehingga perhatian dapat tercurahkan sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa dan mungkin saja.
·         Menentukan informasi yang  terdapat dalam masalah
Dalam strategi ini kita mulai  dengan menentukan  apa yang diketahui, apa yang ditanyakan, dan informasi yang diperlukan.


Penggunaan Software Pesona dalam Pembelajaran Matematika untukMeningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah

Seperti yang dikutip dari Fatimah (2009:2-3) Pembelajaran matematika merupakan pembentukan logika berpikir bukan hanya sekedar pandai berhitung tetapi juga menyelesaikan masalah secara berpikir logika dan analisis. Dalam belajar matematika siswa harus memiliki pemahaman yang benar dan lengkap sesuai dengan tahapannya. Begitu pula dengan pembelajarannya harus menggunakan cara yang menyenangkan  sesuai prinsip pembelajaran matematika yang dapat diterima siswa.
Salah satu pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa adalah dengan menggunakan TI, seperti software pesona. Software pesona adalah software yang diperuntukkan untuk membantu siswa dalam belajar matematika dan fisika. Software ini merupakan software yang dibuat berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku di Indonesia. Software PesonaEdu ini diharapkan akan membuat anak menjadi tertarik untuk belajar  matematika dan fisika karena  Software PesonaEdu kaya dengan animasi yang menarik, simulasi yang interaktif, serta mudah digunakan.
Contohnya dalam penghitungan perkalian untuk anak SD, software ini menyajikan gambar yang atraktif yang dapat memudahkan siswa SD untuk memahami konsep perkalian. Para guru pun tidak perlu repot-repot menulis ataupun menggambar lagi. Cukup menggunakan software ini dalam proses belajar mengajar. Begitu pula dalam penghitungan sudut untuk siswa SMP, Software ini sudah menyediakan aplikasi busur derajat seperti yang diperlihatkan pada gambar sebelumnya. Siswa dapat lebih mudah dalam menyelesaikan masalah berkaitan dengan penghitungan besar sudut jam.
Dengan demikian siswa akan merasa tertarik dan tidak jenuh, sehingga akan meningkatkan minat belajar mereka. Hal ini tentu berperan penting dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah siswa. Siswa yang merasa tertarik tentunya akan bersemangat mengikuti pembelajaran dikelas.
Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan bagian dari kurikulum matematika yang sangat penting, karena dalam proses pembelajaran siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada pemecahan masalah yang bersifat tidak rutin. Pemecahan masalah matematika adalah proses yang menggunakan kekuatan dan manfaat matematika dalam menyelesaikan masalah yang juga merupakan metode penemuan solusi melalui tahap-tahap pemecahan masalah.




KESIMPULAN


Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, terbukti dengan salah satu software yaitu software pesona yang dapat mempermudah siswa dalam memecahkan beberapa masalah matematika yaitu menghitung sudut, skala rumah, assosiatif perkalian dan mengukur PI dengan lebih mudah dan menarik.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Liez Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Ipietoon Blogger Template Image by Online Journal