BAB XVI
PENAFSIRAN BARU BILANGAN DAN BERHITUNG
PENAFSIRAN BARU BILANGAN DAN BERHITUNG
Secara garis besar pembahasan pengertian
bilangan menyangkut tiga bidang yang besar.
1.
Pengertian filsafat bilangan dan berhitung.
2.
Pengertian bilangan dalam lingkungan bilangan terhingga.
3. Pengertian bilangan dalam
lingkungan bilangan yang menyangkut ketakhinggaan.
SISTEM
BILANGAN
1. Bilangan asli
Dimulai
dari satu dan setiap kali bertambah besar sebesar satu sambil menuju ke tak
hingga. Sistem bilangan asli dilambangkan dengan N yakni singkatan dari kata
“Natur”.
2. Bilangan cacah
Merupakan bilangan yang
dimulai dari bilangan 0 (nol) dan ditambahkan ke sistem bilangan asli. Bilangan
ini digunakan untuk mencacah.
3. Bilangan bulat
Bilangan ini merupakan
hasil dari penambahan bilangan negatif kedalam bilangan cacah. Sistem bilangan
bulat dilambangkan dengan Z yakni singkatan dari kata “Zahl”.
4. Bilangan rasional
Menambahkan
bilangan-bilangan pecahan baik positif maupun negatif ke sistem bilangan bulat.
Sistem bilangan rasional dilambangkan dengan Q yakni singkatan dari kata
“Quotient”.
5. Bilangan nyata
Apabila kepada sistem
bilangan rasional kita tambahkan bilangan-bilangan irasional. Sistem bilangan
nyata dilambangkan dengan R yakni singkatan dari kata “Real”.
6. Bilangan kompleks
Apabila pada sistem
bilangan nyata kita tambahkan bilangan-bilangan khayal. Sistem bilangan
kompleks dilambangkan dengan C yakni singkatan dari kata “Complex”.
Nama bilangan
|
Contoh
|
Sistem
bilangan setelah bergabung dengan diatasnya
|
|
Nama
|
Lambang
|
||
Asli
Nol
Negatif
Pecahan
Irasional
khayal
|
1, 2, 3, 4,
5, …
0
…, -4, -3,
-2, -1
⅓‚ ⅖‚ -⅚,-⅞
√2,√17,∏,℮,
i, 3i, ⅙ i,
√5 i
|
Asli
Cacah
Bulat
Rasional
Nyata
Kompleks
|
N
Z
Q
R
C
|
Unsur
(elemen) adalah anggota yang membentuk sistem bilangan itu.
Pemetaan satu-terhadap-satu
|
Pemetaan banyak-terhadap-satu
|
||
Gugus isteri monogami
|
Gugus suami monogami
|
Gugus anak
|
Gugus ibu
|
Tini
Lita
Rima
Wati
|
Budi
Agus
Hadi
Marta
|
Gina
Iwan
Mita
Sumi
|
Tini
Lita
Rima
Wati
|
Suatu pemetaan yang
memberikan kepada setiap pasangan berurut dalam suatu gugus sesuatu yang
dipilih dari gugus yang sama disebut operasi biner. Misalkan pada gugus
bilangan (1, 2, 3, 4, 5, 6,…) kita mengambil suatu pasangan berurut (2, 3) dan
kepada pasangan berurut ini kita berikan 5 sehingga terjadi pemetaan
(2, 3) 5
Pemetaan demikian disebut operasi biner tersebut kita
kenal sebagai operasi penjumlahan
(2, 3) 6
Operasi
biner tersebut adalah operasi perkalian.
Operasi
biner adalah operasi yang penting dalam berhitung. Seperti ditunjukkan pada
contoh di atas operasi biner dapat berwujud operasi penjumlahan dan juga dapat
berwujud operasi perkalian. Operasi biner dilambangkan dengan lambang -x-.
Sifat
komutatif, asosiatif, dan distributif pada operasi biner
Sifat
|
Bentuk
operasi biner
|
1.
Komutatif
2.
Asosiatif
3.
Operasi biner -x- distributif terhadap operasi biner
-x-
4.
Distributif yang komutatif
|
a x b =
b x
a
(p x
q) x r = p
x (q x r)
x x
(y x z) = (x
x y) x (x x z)
x x
(y x z) = (x
x y) x
(x x z)
(y x
z) x x = (y
x x) x
(z x x)
|
Lima hukum operasi berhitung (komutatif, asosiatif,
dan distributif)
I. a + b = b + a
……..............komutatif
II. (a + b) +c = a + (b + c)
…..asosiatif
III. a.b = b.a ……………………….komutatif
IV. (a.b).c =
a.(b.c)……………..asosiatif
V. a.(b + c) = a.b + a.c perkalian distributif
(b
+ c).a = b.a + c.a terhadap penjumlahan (bersifat komutatif)
Suatu grup adalah suatu sistem yang di dalamnya dapat
kita lakukan penjumlahan dan pengurangan.
Suatu gelanggang adalah suatu sistem yang di dalamnya
dapat kita lakukan penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
Suatu medan adalah suatu sistem yang di dalamnya dapat
kita lakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian kecuali
pembagian dengan nol.
Suatu gugus unsur disebut sebagai suatu sistem
bilangan asli apabila terdapat ciri-ciri,
1.
Di dalamnya terdapat unsur yang disebut 1.
2.
Untuk setiap anggota di dalam sistem ada anggota lain (dan
hanya satu) yang disebut pengurut
(successor).
3.
Dua anggota yang berbeda tidak mempunyai pengurut yang sama.
4.
Tiada anggota dalam sistem yang mempunyai 1 sebagai
pengurutnya.
Apabila suatu gugus unsur yang termasuk dalam sistem
mengandung 1 dan untuk setiap anggota yang dikandungnya juga terkandung
pengurutnya maka gugus ini mengandung seluruh system
Sifat-sifat bilangan asli
1.
Setiap selisih bilangan asli termasuk pada satu dan hanya
satu bilangan bulat.
2.
Suatu bilangan bulat dapat dinyatakan oleh setiap selisih
bilangan asli yang termasuk kepadanya.
3.
Patokan untuk keanggotaan dalam suatu bilangan bulat dapat
dipergunakan sebagai suatu penguji untuk persamaan bilangan bulat.
Sifat-sifat bilangan rasional
1.
Setiap hasil bagi bilangan bulat termasuk pada satu dan hanya
satu bilangan rasional.
2.
Suatu bilangan rasional dapat dinyatakan dengan setiap hasil
bagi bilangan bulat yang termasuk kepadanya.
3.
Patokan untuk keanggotaan dalam suatu bilangan rasional dapat
dipergunakan sebagai suatu penguji untuk kesamaan bilangan rasional.
4.
Pembagian bilangan rasional hanya membenarkan hasil-hasil
tertentu sehingga pembagi nol tidak mempunyai arti.
Dasar berhitung dengan
tafsiran baru bilangan itu dikemukakan oleh George Cantor pada tahun 1882-1883,
salah satu hal pokok pada teorinya adalah tentang koleksi. Koleksi ini menjadi
gugus atau himpunan untuk kemudian menjadi teori gugus atau teori himpunan yang
kini banyak kita dengar.
Menyambut kehadiran
matematika baru ini Ouspenky menyatakan bahwa sebenarnya kita memiliki dua
matematika.
1.
Matematika bilangan terhingga dan tetap yang hanya meliputi
satu bagian dari jagat raya.
2.
Matematika ketakhinggaan dan berbesaran berubah-ubah yang
menampilkan sesuatu yang seluruhnya sejati serta dibangun atas penalaran yang
berkaitan dengan dunia sejati dan bersama itu menampilkan dunia menurut apa
adanya.
0 komentar on "Sejarah Matematika"
Posting Komentar